I.
PENDAHULU`AN
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari
disertai oleh perasaan-perasaan
tertentu, yaitu perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau
perasaan tidak senang yang selalu menyertai perbuatan kita sehari-hari disebut
warna efektif. Warna efektif ini kadang kadang kuat, kadang-kadang lemah atau
samar-samar saja. Dalam warna efektif yang kuat, maka perasaan-perasaan menjadi
lebih mendalam, lebih luas dan lebih terarah. Perasaan-perasaan seperti ini
disebut emosi. Beberapa macam emosi antara lain, gembira, bahagia, semu,
terkejut, benci, senang, sedih,
was-was,
dan sebagainya.
Menurut Prof. Hukstra perasaan adalah suatu
fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan untuk
mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Definisi lain perasaan
ialah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif, untuk
merasakan senang atau tidak senang, dan yang tidak bergantung kepada perangsang
dan alat-alat indera.[1]
Perasaan dan Emosi biasanya disifatkan
sebagai suatu keadaan
(state) dari diri organisme atau individu pada suatu-waktu. Misalnya, orang
merasa sedih, senang, terharu dan sebagainya bila melihat sesuatu, mendebgar
sesuatu, mencium bau dan sebagainya. Dengan kata lain perasaan disifatkan
sebagai suatu keadaaan jiwa sebagai akibat adaanya peristiwa-peristiwa yang
pada umumnya datang dari luar, dan peristiwa-peristiwa tersebut pada umumnya
menimbulkan kegoncangan-kegoncangan pada indifidu yang bersangkutan.
II.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
Definisi Dari Perasaan Dan Emosi?
2. Jelaskan
Sifat-sifat Dari Perasaan ?
3. Komponen- komponan Apa Saja Yang Ada Dalam Emosi?
4. Jelaskan
Perasaan-perasaan Yang Disertai Dengan Emosi?
5. Apa
Perbedaan Emosi Dan Perasaan?
III.
PEMBAHASAN
1. Definisi
Perasaan Dan Emosi
Menurut Prof. Hukstra, memberi definisi bahwa perasaan adalah suatu
fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa
senng dan tidak senang.
Menurut
Chalpin (1972) persaan adalah keadaan atua state individu sebagai akibat dari
persepsi, sebagai
akibat stimulus baik yang bersifat internal maupun eksternal. Beberapa sifat
tertentu yang ada umumnya persaan berkaitan dengan persepsi, dan merupakan reaksi
terhadap stimulus yang mengenainya. Stern membagi persaan berdasarkan
hubungannya dengan waktu ialah:
a. Perasaan
sekarang ialah kita berada sekarang didalam sutu situasi dan mengalai sesuatu
perasaan berhubungan dengan situasi itu.
b. Perasaan
yang menjangkau ke depan ialah kita mengalami suatu perasaan yang berhubungan
dengan sesuatu yang kita alami, sesuatuyan akan terjadi, sesuatu yang kita
angan-angankan.
c. Perasaan
yang membalik kebelakng ialah kita mengalami sesuatu perasaan yang berhubungan
dengan sesuatu yang telah kita almi, yang sudah terjadi.
Sedangkan
emosi Pada umumnya adalah perasaan terkejut, takut, sedih, marah dan gembira.
Pada umumnya perasaan dan emosi di sifatkan sebagai keadaan yang ada pada
individu atau organisme pada suatu waktu. Contohnya; merasa sedih, senang,
takut,dan lain-lain. Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi
tertentu (khusus), dan emosi cenderung terjadi dalam kaaitanya dengan perilaku
yang mengarah (approach) atau menyingkiri (avoidance) terhadapsesuatu, dan
perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya expresi kejasmanian, sehingga
orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi. Emosi
mempengaruhi keseluruhan manusia. Ia bersifat bukan saja rohani, tetapi juga
jasmani. Kejadian jasmani senantiasa mengiringi emsi. Kesatuan psikosomatis
dengan nyata sekali dibuktikan oleh emosi.[2]
2.
Macam- macam Perasaan
dan Sifat- sifatnya?
Macam-macam
perasaan menurut Scheler membagi perasaan berdasarkan tingkatannya:
a.
Perasaan sensoris yang
berada pada tingkatan keindahan ialah kita mengalami sesuatu perasaan bila kita
mengindera sesuatu misalnya kita mencium bau yang busuk, kita mengecap sesuatu
yang manis dan perasaan-perasaanyang berhubungan dengan perangsang badani
lainnya.
b.
Perasaan vital yang
berada pada tingkatan hidup jasmaniah ialah kita mengalami sesuatu perasaan
yang berhubungan dengan keadaan tubuh kita, misalnya kita merasa kuat, lemah,
segar, tidak enak dan lain-lain, termasuk perasaan-perasan vital ini juga
perasaan yang berhubungan dengan insting nafsu alam.
c.
Perasaan psikis yang
berada pada tigkatan rohani ialah kita mengalami sesuatu perasaan, yang tidak
berhubungan lagi dengan sesuatu yang bersifat jasmaniah, tetapi yang berada
pada tingkatan kejiwaan, misalnya kit mers gembira sebab mengalami kemenangan,
kita berduka sebab kekalahan, dan sebagainya.
d.
Perasaan pribadi yang
berada pada tingkatan perorangan. Semua perasaan, begitupun juga
peristiwa-peristiwa jiwa lainnya, bersifat pribadi, yaitu saya merasa sesuatu
berhubungan dengan saya sendiri yang berlainan dengan orang lain.
e.
Berdasarkan nilai-nilai
hidup Sranger yang kita kejar dalam hidup kita, yang mempengaruhi segala
perbuatan kita, dapat perasaan-perasaan psikis itu kita bagi atas perasaan
intelektual, perasaan ekonomis, perasaan estetis, perasaan kuasa, perasaan
sosial dan perasan agama tergantung pada bidang manakah sesuatu yang
menimbulkan perasaan puas dan tidak puas, perasan senang dan tidak senang.[3]
Sedangkan meurut Max Scherer mengajukan
4 macam perasaan:
a.
Perasaan tingkat
sensatis yaitu merupakan perasaan yangberdasarkan atas kesadaran yang
berhubungan dengan stiulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dan
dingin.
b.
Perasaan kehidupan
vital yaitu perasaan yang bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya,
misalnya rasa segar, lelah,dan sebagainya.
c.
Perasaan kejiwaan yaitu
merupakan suatu perasaan, misalnya gembira, susah, takut.
d.
Perasaan kepribadian
merupakan perasaan yang berhubunga dengan keseluruhan pribadi, misalya perasaan
harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas.(besot, dkk,1950).[4]
Sifat-sifat perasaan:
a.
perasaan berhubungan
dengan peristiwa peresepsi, merupakan reaksi kejiwaan terhadap stimulus yang
mengenainya .Contoh orang yang melihat suatukonser musik maka ada yang
merasakan bahwa itu menyenngkan, tetapi juga ada yang bilang biasa saja bahkan
ada yang bilang tidak senang.
b.
Perasaan sifat
subjektif, lebih
subjektif bila dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa kejiwaan yang lain.
Sebagai contoh diatas bahwa stimulusnya sama yaitu melihat konser musik tapi
perasaan yang ditimbulkan bermacam-macam sesuai dengan keadaan masing- masing individu.
c.
Perasaan dialami oleh
individu sebagi perasaan senang atau tidak sekalipun tingkatannya dapat
berbeda- beda.
Walaupun demikian sementra ahli yang
mengemukakanbahwa perasaan senang dan tidak senang hanyalah merupakan salah
satu dimensi saja dari perasaan.
3.
Komponen- komponan Yang
Ada Dalam Emosi
Suatu
emosi yang kuat mencakup beberapa komponan umum. Salah satunya adalah reaksi
tubuh. Jika marah misalnya, tubuh anda kadang- kadang gemetar atau suara anda
menjadi tinggi, walaupun anda tidak menginginkannya. Komponen yang lain adalah
pikiran dan keyakinan yang menyertai emosi, dan tampaknya hal itu terjadi
secara otomatis. Mengalami suatu kebahagiaan misalnya, sering kali melibatkan
pemikiran tentang alasan kebahagiaan. Komponen ketiga suatu pengalaman
emosional adalah ekspresi wajah. Komponan yang keempat adalah reaksi anda
terhadap pengalaman tersebut. Reaksi ini mencakup reaksi spesisifik-
kemarahan mungkin menyebabkan agresi,
dan reaksi yang lebih global.
Jadi daftar komponen emosi mencakup:
1) Respon tubuh internal, terutama yang melibatkan sistem
saraf otonomik.
2) Keyankinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi
keadaan positif atau negatif tertentu.
3) Ekspresi wajah
4) Reaksi terhadap emosi
4.
Perasaan- perasaan yang disertai
dengan emosi?
Macam-macam
prasaan yang disertai denga rasa emosi adalah sebagai berikut:
a.
Takut
Takut
adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan
sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk dari takut adalah
takut yang parhologis, yang disebut
fobia-fobia adalah perasaan takut teradap hal-hal tertentu yang demikian
kuatnya, meskipun tiak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhadap tempat
yang sempit dan tertutup (claustio phobia), takut terhadap ketinggian atau
takut berada ditempat-tempat yang tinggi (acrophobia), takut terhadap
tempat-tempat yang ramai (achiophobia).
Rasa takut yang lain merupakan kelainan
kejiwan adalah kecemasan (anaxiety) yaitu rasa takut yang tidak jelas
sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus
biasanya terdapat pada penderita-penderita (psikoneurosis).
b.
Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa
takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau tidak ada objeknya sama
sekali. kekhwatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak
tenang, tidak aman. Kekhawatiran seseorang untuk melanggar norma masyarakat
adalah suatu kekhawatiran yang umum pada tiap-tiap orang, kekhawatiran ini
justru positif karena seseorang selalu bersikap berhati-hati dan berusaha
menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.
c.
Cemburu
Cemburu adalah bentuk khusus dari
kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri
dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang. Seseorang yang
mempunyai rasa cemburu selalu mempnyai sikap benci terhadap saingannya.
d.
Gembira
Gembira adalah ekspresi dari
kalangan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya kegembiraan itu
disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan kgembiraan
biasanya brsifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain sekitar orang yang
gembira tersebut.
e.
Marah
Sumber
utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mncapai
tujuannya.
Dengan demikian ketegangan yang
terjadi dealam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah untuk menyalurkan
ketegangan-ketegangan itu, individu yang bersangkutan menjadi marah, karena
tujuannya tidak tercapai.
5.
Perbedaan Emosi Dan Perasaan
Pada
ummnya perbedaan antara emosi dan perasaan adalah:
a)
Emosi berlangsung tidak
lama, sedangkan perasaan dapat berlangsung untuk waktu yang lama.
b)
Emosi adalah reaksi
terhadap kejadian-kejadian diluar kita, sedangkan ini tidak berlaku untuk semua
perasaan.
c)
Emosi menguasai
kita,sedangkan perasaan tidak
d)
Emosi adalah reaksi
terhadap kejadian-kejadian yang berarti vital terhadap kita sedangkan perasaan
tidak.[5]
IV.
KESIMPULAN
Perasaan
dan Emosi biasanya disifatkan sebagai suatu keadaan (state) dari diri organisme
atau individu pada suatu-waktu. emosi Pada umumnya adalah perasaan terkejut,
takut, sedih, marah dan gembira. Sedangkan
perasaan dan emosi di sifatkan sebagai keadaan
yang ada pada individu atau organisme pada suatu waktu. Contohnya; merasa
sedih, senang, takut,dan lain-lain.
Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu (khusus),
dan emosi cenderung terjadi dalam kaaitanya dengan perilaku yang mengarah
(approach) atau menyingkiri (avoidance) terhadap sesuatu, dan perilaku tersebut
pada umumnya disertai adanya expresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat
mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi. Emosi mempengaruhi
keseluruhan manusia. Ia bersifat bukan saja rohani, tetapi juga jasmani.
Kejadian jasmani senantiasa mengiringi emosi.
V.
PENUTUP
Demikian
malakah yang telah kami buat, semoga apa
yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami
menyadari jika dalam penyampain makalah kami ini kurang jauh dari sempurna, untuk
itu
kritik dan saran yang membangun guna pembuatan makalah
kedepan agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sujanto Agus, Psikologi
umum, Jakarta: Aksara
baru, 1981
Pattty. F MA,
Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha
Nasional, 1982
Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada Media, 2004.
Wirawan Sarwono Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar