Jumat, 05 Juli 2013

Psikologi (Emosi dan Perasaan) / 1




       I.            PENDAHULU`AN
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau perasaan tidak senang yang selalu menyertai perbuatan kita sehari-hari disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar saja. Dalam warna efektif yang kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam, lebih luas dan lebih terarah. Perasaan-perasaan seperti ini disebut emosi. Beberapa macam emosi antara lain, gembira, bahagia, semu, terkejut, benci, senang, sedih, was-was, dan sebagainya.
Menurut Prof. Hukstra perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan untuk mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Definisi lain perasaan ialah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang, dan yang tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indera.[1]
Perasaan dan Emosi biasanya disifatkan sebagai suatu keadaan (state) dari diri organisme atau individu pada suatu-waktu. Misalnya, orang merasa sedih, senang, terharu dan sebagainya bila melihat sesuatu, mendebgar sesuatu, mencium bau dan sebagainya. Dengan kata lain perasaan disifatkan sebagai suatu keadaaan jiwa sebagai akibat adaanya peristiwa-peristiwa yang pada umumnya datang dari luar, dan peristiwa-peristiwa tersebut pada umumnya menimbulkan kegoncangan-kegoncangan pada indifidu yang bersangkutan.   

    II.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah Definisi Dari Perasaan Dan Emosi?
2.      Jelaskan Sifat-sifat Dari Perasaan ?
3.      Komponen- komponan Apa Saja Yang Ada Dalam Emosi?
4.      Jelaskan Perasaan-perasaan Yang Disertai Dengan Emosi?
5.      Apa Perbedaan Emosi Dan Perasaan?

 III.            PEMBAHASAN
1.      Definisi Perasaan Dan Emosi
Menurut  Prof. Hukstra,  memberi definisi bahwa perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senng dan tidak senang.
Menurut Chalpin (1972) persaan adalah keadaan atua state individu sebagai akibat dari persepsi, sebagai akibat stimulus baik yang bersifat internal maupun eksternal. Beberapa sifat tertentu yang ada umumnya persaan berkaitan dengan persepsi, dan merupakan reaksi terhadap stimulus yang mengenainya. Stern membagi persaan berdasarkan hubungannya dengan waktu ialah:
a.    Perasaan sekarang ialah kita berada sekarang didalam sutu situasi dan mengalai sesuatu perasaan berhubungan dengan situasi itu.
b.   Perasaan yang menjangkau ke depan ialah kita mengalami suatu perasaan yang berhubungan dengan sesuatu yang kita alami, sesuatuyan akan terjadi, sesuatu yang kita angan-angankan.
c.    Perasaan yang membalik kebelakng ialah kita mengalami sesuatu perasaan yang berhubungan dengan sesuatu yang telah kita almi, yang sudah terjadi.
Sedangkan emosi Pada umumnya adalah perasaan terkejut, takut, sedih, marah dan gembira. Pada umumnya perasaan dan emosi di sifatkan sebagai keadaan yang ada pada individu atau organisme pada suatu waktu. Contohnya; merasa sedih, senang, takut,dan lain-lain. Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu (khusus), dan emosi cenderung terjadi dalam kaaitanya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkiri (avoidance) terhadapsesuatu, dan perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya expresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi. Emosi mempengaruhi keseluruhan manusia. Ia bersifat bukan saja rohani, tetapi juga jasmani. Kejadian jasmani senantiasa mengiringi emsi. Kesatuan psikosomatis dengan nyata sekali dibuktikan oleh emosi.[2]

2.      Macam- macam Perasaan dan Sifat- sifatnya?
Macam-macam perasaan menurut Scheler membagi perasaan berdasarkan tingkatannya:
a.       Perasaan sensoris yang berada pada tingkatan keindahan ialah kita mengalami sesuatu perasaan bila kita mengindera sesuatu misalnya kita mencium bau yang busuk, kita mengecap sesuatu yang manis dan perasaan-perasaanyang berhubungan dengan perangsang badani lainnya.
b.      Perasaan vital yang berada pada tingkatan hidup jasmaniah ialah kita mengalami sesuatu perasaan yang berhubungan dengan keadaan tubuh kita, misalnya kita merasa kuat, lemah, segar, tidak enak dan lain-lain, termasuk perasaan-perasan vital ini juga perasaan yang berhubungan dengan insting nafsu alam.
c.       Perasaan psikis yang berada pada tigkatan rohani ialah kita mengalami sesuatu perasaan, yang tidak berhubungan lagi dengan sesuatu yang bersifat jasmaniah, tetapi yang berada pada tingkatan kejiwaan, misalnya kit mers gembira sebab mengalami kemenangan, kita berduka sebab kekalahan, dan sebagainya.
d.      Perasaan pribadi yang berada pada tingkatan perorangan. Semua perasaan, begitupun juga peristiwa-peristiwa jiwa lainnya, bersifat pribadi, yaitu saya merasa sesuatu berhubungan dengan saya sendiri yang berlainan dengan orang lain.
e.       Berdasarkan nilai-nilai hidup Sranger yang kita kejar dalam hidup kita, yang mempengaruhi segala perbuatan kita, dapat perasaan-perasaan psikis itu kita bagi atas perasaan intelektual, perasaan ekonomis, perasaan estetis, perasaan kuasa, perasaan sosial dan perasan agama tergantung pada bidang manakah sesuatu yang menimbulkan perasaan puas dan tidak puas, perasan senang dan tidak senang.[3]
Sedangkan meurut Max Scherer mengajukan 4 macam perasaan:
a.       Perasaan tingkat sensatis yaitu merupakan perasaan yangberdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stiulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dan dingin.
b.      Perasaan kehidupan vital yaitu perasaan yang bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah,dan sebagainya.
c.       Perasaan kejiwaan yaitu merupakan suatu perasaan, misalnya gembira, susah, takut.
d.      Perasaan kepribadian merupakan perasaan yang berhubunga dengan keseluruhan pribadi, misalya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas.(besot, dkk,1950).[4]
Sifat-sifat perasaan:
a.       perasaan berhubungan dengan peristiwa peresepsi, merupakan reaksi kejiwaan terhadap stimulus yang mengenainya .Contoh orang yang melihat suatukonser musik maka ada yang merasakan bahwa itu menyenngkan, tetapi juga ada yang bilang biasa saja bahkan ada yang bilang tidak senang.
b.      Perasaan sifat subjektif, lebih subjektif bila dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa kejiwaan yang lain. Sebagai contoh diatas bahwa stimulusnya sama yaitu melihat konser musik tapi perasaan yang ditimbulkan bermacam-macam sesuai dengan keadaan masing- masing individu.
c.       Perasaan dialami oleh individu sebagi perasaan senang atau tidak sekalipun tingkatannya dapat berbeda- beda. Walaupun demikian  sementra ahli yang mengemukakanbahwa perasaan senang dan tidak senang hanyalah merupakan salah satu dimensi saja dari perasaan.

3.      Komponen- komponan Yang Ada Dalam Emosi
       Suatu emosi yang kuat mencakup beberapa komponan umum. Salah satunya adalah reaksi tubuh. Jika marah misalnya, tubuh anda kadang- kadang gemetar atau suara anda menjadi tinggi, walaupun anda tidak menginginkannya. Komponen yang lain adalah pikiran dan keyakinan yang menyertai emosi, dan tampaknya hal itu terjadi secara otomatis. Mengalami suatu kebahagiaan misalnya, sering kali melibatkan pemikiran tentang alasan kebahagiaan. Komponen ketiga suatu pengalaman emosional adalah ekspresi wajah. Komponan yang keempat adalah reaksi anda terhadap pengalaman tersebut. Reaksi ini mencakup reaksi spesisifik- kemarahan  mungkin menyebabkan agresi, dan reaksi yang lebih global.
Jadi daftar komponen emosi mencakup:
1)      Respon tubuh internal, terutama yang melibatkan sistem saraf otonomik.
2)      Keyankinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keadaan positif atau negatif  tertentu.
3)      Ekspresi wajah
4)      Reaksi terhadap emosi

4.      Perasaan- perasaan yang disertai dengan emosi?
Macam-macam prasaan yang disertai denga rasa emosi adalah sebagai berikut:
a.       Takut
            Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk dari takut adalah takut yang parhologis, yang disebut fobia-fobia adalah perasaan takut teradap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya, meskipun tiak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup (claustio phobia), takut terhadap ketinggian atau takut berada ditempat-tempat yang tinggi (acrophobia), takut terhadap tempat-tempat yang ramai (achiophobia).
            Rasa takut yang lain merupakan kelainan kejiwan adalah kecemasan (anaxiety) yaitu rasa takut yang tidak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita-penderita (psikoneurosis).
b.      Khawatir
            Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau tidak ada objeknya sama sekali. kekhwatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, tidak aman. Kekhawatiran seseorang untuk melanggar norma masyarakat adalah suatu kekhawatiran yang umum pada tiap-tiap orang, kekhawatiran ini justru positif karena seseorang selalu bersikap berhati-hati dan berusaha menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.
c.       Cemburu
            Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang. Seseorang yang mempunyai rasa cemburu selalu mempnyai sikap benci terhadap saingannya.
d.      Gembira
            Gembira adalah ekspresi dari kalangan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan kgembiraan biasanya brsifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain sekitar orang yang gembira tersebut.
e.       Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mncapai tujuannya.
            Dengan demikian ketegangan yang terjadi dealam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu, individu yang bersangkutan menjadi marah, karena tujuannya tidak tercapai.

5.      Perbedaan Emosi  Dan Perasaan
Pada ummnya perbedaan antara emosi dan perasaan adalah:
a)      Emosi berlangsung tidak lama, sedangkan perasaan dapat berlangsung untuk waktu yang lama.
b)      Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian diluar kita, sedangkan ini tidak berlaku untuk semua perasaan.
c)      Emosi menguasai kita,sedangkan perasaan tidak
d)     Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian yang berarti vital terhadap kita sedangkan perasaan tidak.[5]


 IV.            KESIMPULAN
Perasaan dan Emosi biasanya disifatkan sebagai suatu keadaan (state) dari diri organisme atau individu pada suatu-waktu. emosi Pada umumnya adalah perasaan terkejut, takut, sedih, marah dan gembira. Sedangkan  perasaan dan emosi di sifatkan sebagai keadaan yang ada pada individu atau organisme pada suatu waktu. Contohnya; merasa sedih, senang, takut,dan lain-lain.  Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu (khusus), dan emosi cenderung terjadi dalam kaaitanya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkiri (avoidance) terhadap sesuatu, dan perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya expresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi. Emosi mempengaruhi keseluruhan manusia. Ia bersifat bukan saja rohani, tetapi juga jasmani. Kejadian jasmani senantiasa mengiringi emosi.




    V.            PENUTUP
Demikian malakah yang  telah kami buat, semoga apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari jika dalam penyampain makalah kami ini kurang jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun guna pembuatan makalah kedepan agar lebih baik.

























DAFTAR PUSTAKA

Sujanto Agus, Psikologi umum, Jakarta: Aksara baru, 1981
Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982
Sholeh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar,  Jakarta: Prenada Media, 2004.
Wirawan Sarwono Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000



[1] Drs. Agus sujanto.  Psikologi umum. (Jakarta:Aksara baru. 1981). hal:84
[2] Prof. F. Pattty MA. Pengantar Psikologi Umum (Surabaya : Usaha Nasional. 1982). hal:117
[3] Ibid F. Patty MA. Hal: 118-119
[4] Abdul Rahman Sholeh dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar. (Jajarta:Prenada Media.2004). hal :157
[5] Ibid. Prof. F. Patty MA. Hal: 117

Tidak ada komentar:

Posting Komentar